Kamis, 19 Juli 2012

Sosok Seorang Ayah
yang Terlupakan
Sosok Seorang Ayah yang
Terlupakan, Penikung.com - Coba
sejenak kau lihat raut kelentihan dari
wajah ayahmu, helai rambut yang
memutih di kepalanya dan kau akan
melihat betapa ayah, bapak atau
papamu selalu menyayangimu dan
menjagamu. Dan dibalik
ketidaknyamananmu ada sebuah
cinta yang selalu menjadi
pelindungmu. Coba kau katakan
sekali saja, ” Aku sayang sama ayah,
bapak, papa. ” , kau akan melihat
guratan senyum kebahagiaan dari
raut bibirnya yang mungkin tidak
pernah kau lihat sebelumnya. “
Biasanya, bagi seorang anak
perempuan yang sudah dewasa,
yang sedang bekerja diperantauan,
yang ikut suaminya merantau di luar
kota atau luar negeri, yang sedang
bersekolah atau kuliah jauh dari
kedua orang tuanya…..
Akan sering merasa kangen sekali
dengan Mamanya. Lalu bagaimana
dengan Papa ?
Mungkin karena Mama lebih sering
menelepon untuk menanyakan
keadaanmu setiap hari, tapi tahukah
kamu, jika ternyata Papa-lah yang
mengingatkan Mama untuk
menelponmu ?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil,
Mama-lah yang lebih sering
mengajakmu bercerita atau
berdongeng, tapi tahukah kamu,
bahwa sepulang Papa bekerja dan
dengan wajah lelah Papa selalu
menanyakan pada Mama tentang
kabarmu dan apa yang kau lakukan
seharian ?
Pada saat dirimu masih seorang
anak perempuan kecil.
Papa biasanya mengajari putri
kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu
bisa, Papa akan melepaskan roda
bantu di sepedamu…
Kemudian Mama bilang : “ Jangan
dulu Papa, jangan dilepas dulu roda
bantunya ” , Mama takut putri
manisnya terjatuh lalu terluka.
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan
membiarkanmu, menatapmu, dan
menjagamu mengayuh sepeda
dengan seksama karena dia tahu
putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek
meminta boneka atau mainan yang
baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan
dengan tegas : “Boleh, kita beli
nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Papa melakukan itu
karena Papa tidak ingin kamu
menjadi anak yang manja dengan
semua tuntutan yang selalu dapat
dipenuhi ?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang
terlalu khawatir sampai kadang
sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan
minum air dingin!”.
Berbeda dengan Mama yang
memperhatikan dan menasihatimu
dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-
benar mengkhawatirkan
keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja.
Kamu mulai menuntut pada Papa
untuk dapat izin keluar malam, dan
Papa bersikap tegas dan
mengatakan: “ Tidak boleh !”.
Tahukah kamu, bahwa Papa
melakukan itu untuk menjagamu ?
Karena bagi Papa, kamu adalah
sesuatu yang sangat – sangat luar
biasa berharga.
Setelah itu kamu marah pada Papa,
dan masuk ke kamar sambil
membanting pintu.
Dan yang datang mengetok pintu
dan membujukmu agar tidak marah
adalah Mama.
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa
memejamkan matanya dan
menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti
keinginanmu, tapi lagi-lagi dia
HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai
sering menelponmu, atau bahkan
datang ke rumah untuk
menemuimu, Papa akan memasang
wajah paling cool sedunia. Papa
sesekali menguping atau mengintip
saat kamu sedang ngobrol berdua
di ruang tamu. Sadarkah kamu,
kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya,
dan Papa melonggarkan sedikit
peraturan untuk keluar rumah
untukmu, kamu akan memaksa
untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah
duduk di ruang tamu, dan
menunggumu pulang dengan hati
yang sangat khawatir. Dan setelah
perasaan khawatir itu berlarut –
larut. Ketika melihat putri kecilnya
pulang larut malam hati Papa akan
mengeras dan Papa memarahimu.
Sadarkah kamu, bahwa ini karena
hal yang di sangat ditakuti Papa
akan segera datang ?
“Bahwa putri kecilnya akan segera
pergi meninggalkan Papa.”
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit
memaksamu untuk menjadi seorang
Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan
yang dilakukan Papa itu semata –
mata hanya karena memikirkan
masa depanmu nanti. Tapi toh Papa
tetap tersenyum dan
mendukungmu saat pilihanmu tidak
sesuai dengan keinginan Papa
Ketika kamu menjadi gadis dewasa.
Dan kamu harus pergi kuliah dikota
lain.
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa
terasa kaku untuk memelukmu ?
Papa hanya tersenyum sambil
memberi nasehat ini – itu, dan
menyuruhmu untuk berhati-hati.
Padahal Papa ingin sekali menangis
seperti Mama dan memelukmu erat-
erat.
Yang Papa lakukan hanya
menghapus sedikit air mata di sudut
matanya, dan menepuk pundakmu
berkata “Jaga dirimu baik-baik ya
sayang”.
Papa melakukan itu semua agar
kamu KUAT…. kuat untuk pergi dan
menjadi dewasa…
Disaat kamu butuh uang untuk
membiayai uang semester dan
kehidupanmu, orang pertama yang
mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari
jalan agar anaknya bisa merasa
sama dengan teman-temannya yang
lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi
sekedar meminta boneka baru, dan
Papa tahu ia tidak bisa memberikan
yang kamu inginkan.
Kata-kata yang keluar dari mulut
Papa adalah : “ Tidak…. Tidak bisa ! ”
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat
ingin mengatakan “ Iya sayang, nanti
Papa belikan untukmu ”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu
Papa merasa gagal membuat
anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai
seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang
berdiri dan memberi tepuk tangan
untukmu.
Papa akan tersenyum dengan
bangga dan puas melihat “ Putri
kecilnya yang tidak manja berhasil
tumbuh dewasa, dan telah menjadi
seseorang ”
Sampai saat seorang teman
Lelakimu datang ke rumah dan
meminta izin pada Papa untuk
mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati
memberikan izin..
Karena Papa tahu.
Bahwa lelaki itulah yang akan
menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya….
Saat Papa melihatmu duduk di
panggung pelaminan bersama
seseorang lelaki yang di anggapnya
pantas menggantikannya, Papa pun
tersenyum bahagia.
Apakah kamu mengetahui, di hari
yang bahagia itu Papa pergi
kebelakang panggung sebentar, dan
menangis ?
Papa menangis karena papa sangat
berbahagia, kemudian Papa berdoa.
Dalam lirih doanya kepada Tuhan,
Papa berkata : “ Ya Tuhan tugasku
telah selesai dengan baik…. Putri
kecilku yang lucu dan kucintai telah
menjadi wanita yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama
suaminya…”
Setelah itu Papa hanya bisa
menunggu kedatanganmu bersama
cucu-cucunya yang sesekali datang
untuk menjenguk. Dengan rambut
yang telah dan semakin memutih.
Dan badan serta lengan yang tak
lagi kuat untuk menjagamu dari
bahaya.
Papa telah menyelesaikan tugasnya.
Papa, Ayah, Bapak kita… adalah
sosok yang harus selalu terlihat kuat.
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk
tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat
dia ingin memanjakanmu. . Dan dia
adalah yang orang pertama yang
selalu yakin bahwa “ KAMU BISA ”
dalam segala hal..
Saya mendapatkan notes ini dari
seorang teman, dan mungkin ada
baiknya jika aku kembali
membagikannya kepada teman-
teman ku yang lain.
Tulisan ini aku dedikasikan kepada
teman-teman wanita ku , yang kini
sudah berubah atau akan berubah
menjadi wanita dewasa serta
ANGGUN, dan juga untuk teman-
teman pria ku yang sudah ataupun
akan menjadi ayah yang HEBAT !
Yup, banyak hal yang mungkin tidak
bisa dikatakan Ayah, Bapak, Papa
kita… Tapi setidaknya kini kita
mengerti apa yang tersembunyi
dibalik hatinya.

Sosok Seorang Ayah
yang Terlupakan
Sosok Seorang Ayah yang
Terlupakan, Penikung.com - Coba
sejenak kau lihat raut kelentihan dari
wajah ayahmu, helai rambut yang
memutih di kepalanya dan kau akan
melihat betapa ayah, bapak atau
papamu selalu menyayangimu dan
menjagamu. Dan dibalik
ketidaknyamananmu ada sebuah
cinta yang selalu menjadi
pelindungmu. Coba kau katakan
sekali saja, ” Aku sayang sama ayah,
bapak, papa. ” , kau akan melihat
guratan senyum kebahagiaan dari
raut bibirnya yang mungkin tidak
pernah kau lihat sebelumnya. “
Biasanya, bagi seorang anak
perempuan yang sudah dewasa,
yang sedang bekerja diperantauan,
yang ikut suaminya merantau di luar
kota atau luar negeri, yang sedang
bersekolah atau kuliah jauh dari
kedua orang tuanya…..
Akan sering merasa kangen sekali
dengan Mamanya. Lalu bagaimana
dengan Papa ?
Mungkin karena Mama lebih sering
menelepon untuk menanyakan
keadaanmu setiap hari, tapi tahukah
kamu, jika ternyata Papa-lah yang
mengingatkan Mama untuk
menelponmu ?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil,
Mama-lah yang lebih sering
mengajakmu bercerita atau
berdongeng, tapi tahukah kamu,
bahwa sepulang Papa bekerja dan
dengan wajah lelah Papa selalu
menanyakan pada Mama tentang
kabarmu dan apa yang kau lakukan
seharian ?
Pada saat dirimu masih seorang
anak perempuan kecil.
Papa biasanya mengajari putri
kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu
bisa, Papa akan melepaskan roda
bantu di sepedamu…
Kemudian Mama bilang : “ Jangan
dulu Papa, jangan dilepas dulu roda
bantunya ” , Mama takut putri
manisnya terjatuh lalu terluka.
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan
membiarkanmu, menatapmu, dan
menjagamu mengayuh sepeda
dengan seksama karena dia tahu
putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek
meminta boneka atau mainan yang
baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan
dengan tegas : “Boleh, kita beli
nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Papa melakukan itu
karena Papa tidak ingin kamu
menjadi anak yang manja dengan
semua tuntutan yang selalu dapat
dipenuhi ?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang
terlalu khawatir sampai kadang
sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan
minum air dingin!”.
Berbeda dengan Mama yang
memperhatikan dan menasihatimu
dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-
benar mengkhawatirkan
keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja.
Kamu mulai menuntut pada Papa
untuk dapat izin keluar malam, dan
Papa bersikap tegas dan
mengatakan: “ Tidak boleh !”.
Tahukah kamu, bahwa Papa
melakukan itu untuk menjagamu ?
Karena bagi Papa, kamu adalah
sesuatu yang sangat – sangat luar
biasa berharga.
Setelah itu kamu marah pada Papa,
dan masuk ke kamar sambil
membanting pintu.
Dan yang datang mengetok pintu
dan membujukmu agar tidak marah
adalah Mama.
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa
memejamkan matanya dan
menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti
keinginanmu, tapi lagi-lagi dia
HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai
sering menelponmu, atau bahkan
datang ke rumah untuk
menemuimu, Papa akan memasang
wajah paling cool sedunia. Papa
sesekali menguping atau mengintip
saat kamu sedang ngobrol berdua
di ruang tamu. Sadarkah kamu,
kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya,
dan Papa melonggarkan sedikit
peraturan untuk keluar rumah
untukmu, kamu akan memaksa
untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah
duduk di ruang tamu, dan
menunggumu pulang dengan hati
yang sangat khawatir. Dan setelah
perasaan khawatir itu berlarut –
larut. Ketika melihat putri kecilnya
pulang larut malam hati Papa akan
mengeras dan Papa memarahimu.
Sadarkah kamu, bahwa ini karena
hal yang di sangat ditakuti Papa
akan segera datang ?
“Bahwa putri kecilnya akan segera
pergi meninggalkan Papa.”
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit
memaksamu untuk menjadi seorang
Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan
yang dilakukan Papa itu semata –
mata hanya karena memikirkan
masa depanmu nanti. Tapi toh Papa
tetap tersenyum dan
mendukungmu saat pilihanmu tidak
sesuai dengan keinginan Papa
Ketika kamu menjadi gadis dewasa.
Dan kamu harus pergi kuliah dikota
lain.
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa
terasa kaku untuk memelukmu ?
Papa hanya tersenyum sambil
memberi nasehat ini – itu, dan
menyuruhmu untuk berhati-hati.
Padahal Papa ingin sekali menangis
seperti Mama dan memelukmu erat-
erat.
Yang Papa lakukan hanya
menghapus sedikit air mata di sudut
matanya, dan menepuk pundakmu
berkata “Jaga dirimu baik-baik ya
sayang”.
Papa melakukan itu semua agar
kamu KUAT…. kuat untuk pergi dan
menjadi dewasa…
Disaat kamu butuh uang untuk
membiayai uang semester dan
kehidupanmu, orang pertama yang
mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari
jalan agar anaknya bisa merasa
sama dengan teman-temannya yang
lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi
sekedar meminta boneka baru, dan
Papa tahu ia tidak bisa memberikan
yang kamu inginkan.
Kata-kata yang keluar dari mulut
Papa adalah : “ Tidak…. Tidak bisa ! ”
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat
ingin mengatakan “ Iya sayang, nanti
Papa belikan untukmu ”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu
Papa merasa gagal membuat
anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai
seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang
berdiri dan memberi tepuk tangan
untukmu.
Papa akan tersenyum dengan
bangga dan puas melihat “ Putri
kecilnya yang tidak manja berhasil
tumbuh dewasa, dan telah menjadi
seseorang ”
Sampai saat seorang teman
Lelakimu datang ke rumah dan
meminta izin pada Papa untuk
mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati
memberikan izin..
Karena Papa tahu.
Bahwa lelaki itulah yang akan
menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya….
Saat Papa melihatmu duduk di
panggung pelaminan bersama
seseorang lelaki yang di anggapnya
pantas menggantikannya, Papa pun
tersenyum bahagia.
Apakah kamu mengetahui, di hari
yang bahagia itu Papa pergi
kebelakang panggung sebentar, dan
menangis ?
Papa menangis karena papa sangat
berbahagia, kemudian Papa berdoa.
Dalam lirih doanya kepada Tuhan,
Papa berkata : “ Ya Tuhan tugasku
telah selesai dengan baik…. Putri
kecilku yang lucu dan kucintai telah
menjadi wanita yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama
suaminya…”
Setelah itu Papa hanya bisa
menunggu kedatanganmu bersama
cucu-cucunya yang sesekali datang
untuk menjenguk. Dengan rambut
yang telah dan semakin memutih.
Dan badan serta lengan yang tak
lagi kuat untuk menjagamu dari
bahaya.
Papa telah menyelesaikan tugasnya.
Papa, Ayah, Bapak kita… adalah
sosok yang harus selalu terlihat kuat.
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk
tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat
dia ingin memanjakanmu. . Dan dia
adalah yang orang pertama yang
selalu yakin bahwa “ KAMU BISA ”
dalam segala hal..
Saya mendapatkan notes ini dari
seorang teman, dan mungkin ada
baiknya jika aku kembali
membagikannya kepada teman-
teman ku yang lain.
Tulisan ini aku dedikasikan kepada
teman-teman wanita ku , yang kini
sudah berubah atau akan berubah
menjadi wanita dewasa serta
ANGGUN, dan juga untuk teman-
teman pria ku yang sudah ataupun
akan menjadi ayah yang HEBAT !
Yup, banyak hal yang mungkin tidak
bisa dikatakan Ayah, Bapak, Papa
kita… Tapi setidaknya kini kita
mengerti apa yang tersembunyi
dibalik hatinya.

Senin, 16 Juli 2012

Catfiz

Catfiz Android
Messenger Aplikasi
Chat Seperti BBM
Karya Anak Bangsa

CatFiz Android Messenger,
setelah mendengar ini saya
binggung aplikasi apakan ini ?
Bagi anda yang belum Familiar
dengan CatFiz pasti juga bingun
aplikasi macam apa inih. Ya
seperti namanya CatFiz adalah
aplikasi yang berbasis chat
seperti chat kelas atas Bbm.
Aplikasi ini berjalan pada
Handset Android, dan yang
patut di banggakan CatFiz ini
adalah hasil dari karya anak
indonesia hebat bukan.
Lebih jelasnya Catfiz
CatFiz adalam sebuah aplikasi
messenger seperti bbm yang
berjalan pada System Android.
Yang penggunaanya seperti
BBM. Jadi bila anda penggua
BBM pasti anda akan mengenal
dan familiar menggunakan
Catfiz ini.
Penggunaan CatFiz
Sama seperti BBM untuk
aktifitasnya menggunakan PIN
(N.I.C) Pada saat anda
mendownload CatFiz ini dan
menjalankannya anda akan
mendapatkan Sebuah PIN kalau
sekarang sudah 10 digit . Dan
nantinya Pin tersebut menjadi id
anda untuk di berikan kepada
teman dan pIN ini juga tidak
dapat dirubah karena ini sifatnya
tetap.
Sekarang anda tertarik
menggunakanya silahkan
kunjungi http://www.catfiz.com/
cf/index.php untuk
mendownload aplikasi ini Atau
lewat Link Disini Untuk langung
mendownload tanpa
nengujungi situsnya. Saat ini
lebih dari 1.000.000 pengguna
yang bergabung denga catfiz
cukup banyak respon yang
positif. Di dalam website catfiz
juga menyediakan promote PIN
kamu sehingga pasti banyak
yang akan add kamu sebagai
temannya.
Oya bagi anda yang sudah
mendownload dan
menggunakan CatFiz Android
Messenger, janga lupa add PIN
ku Ya F000659F38 karena
"pertemanan itu
menyenangkan"
Dan jangan lupa berkomentar
dan sertakan PIN CatFiz kalian
biar pengunjung lainnya bisa
menambahkan anda sebagai
teman.Ok